21 Macam Majas Beserta Pengertian dan Contohnya, Yuk Pahami!

👋 Halo Sobat Kira! 👋

"Sang Ibu sedang memeluk buah hatinya"

Pernah gak sih Sobat Kira nemuin suatu kalimat seperti diatas tapi kalian gak tau majas yang dipakai tuh apa? Nah, makanya biar Sobat Kira lebih paham, kali ini Mintera mau menjelaskan beberapa majas yang sering kita jumpai beserta contohnya juga. Yuk, simak blog ini!


Pengertian Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk membuat suasana dalam kalimat terutama pada karya sastra menjadi lebih hidup. Biasanya majas ditemui dalam tulisan puisi maupun prosa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), majas adalah cara melukiskan sesuatu dengan jalan menyamakannya dengan sesuatu yang lain. KBBI juga mendefinisikan majas secara singkat sebagai kiasan.
Jenis-jenis majas dibagi 4, yaitu:
1. Majas perbandingan
2. Majas pertentangan
3. Majas sindiran
4. Majas penegasan

Majas Perbandingan

1. Alegori

Majas yang menyatakan perbandingan suatu hal melalui kiasan atau sebuah cerita penuh moral.

Contoh:

  • Hidup di dunia bagaikan susunan tuts piano. Ada yang putih dan ada yang hitam.
  • Anak yang baru lahir sama seperti kertas kosong. Ia begitu bersih tanpa noda.


2. Simile

Majas perbandingan yang dinyatakan dengan penghubung (seperti, layaknya, ibarat, bak, bagai, dsb.).

Contoh:

  • Lantunan musik itu bagaikan obat penghilang rasa sedih untuknya.
  • Andi dan Anton tidak pernah bisa akur layaknya anjing dan kucing.


3. Metafora

Majas yang menggunakan analogi atau perumpamaan pada dua hal yang berbeda.

Contoh:

  • Buku adalah gudang ilmu bagi kita semua.
  • Diana akhirnya angkat bicara mengenai kecelakaan itu.


4. Hiperbola

Majas yang menyatakan sesuatu secara berlebihan sehingga menjadi tidak masuk akal.

Contoh:

  • Hatinya hancur ketika tau dia dibohongi.
  • Bola itu ditendangnya hingga menembus langit.


5. Personifikasi

Majas yang menggunakan benda tak bernyawa seolah-olah berperilaku seperti manusia.

Contoh:

  • Suara bel pintu memecah keheningan kami.
  • pagar-pagar besi yang melindungi taman pemakaman dari dunia luar


6. Eufimisme

Majas yang mengungkapkan kata yang dirasa tabu/kasar dengan kata lain yang lebih halus.

Contoh:

  • Maling itu akhirnya dihukum dan masuk jeruji besi. (penjara)
  • Sudah lama nenek berpulang ke pangkuan Tuhan. (meninggal)


7. Simbolik

Majas yang melukiskan sesuatu dengan benda, hewan, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.

Contoh:

  • Warna putih pada bendera Indonesia melambangkan kesucian.
  • Laki-laki mata keranjang ini pantas diberi sanksi.



Majas Pertentangan

8. Litotes

Majas yang menyatakan sesuatu dengan cara memperkecil atau menurunkan kualitas suatu fakta untuk merendahkan diri.

Contoh:

  • Semoga uang yang tidak seberapa ini bisa membantu menutupi hutangmu.
  • Kemampuanku yang pas-pasan ini tidak mungkin bisa mengalahkanmu.


9. Paradoks

Majas yang menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, tetapi keduanya mengandung kebenaran.

Contoh:

  • Aneh rasanya pulang kerumah disaat semuanya telah pergi.
  • Badannya mungkin sehat, tetapi pikirannya lah yang membuatnya sakit.


10. Antitesis

Majas yang menyatakan sesuatu dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti (dalam satu klausa). 

Contoh:

  • Dia sudah melewati banyak manis pahitnya kehidupan meski umurnya baru 13 tahun.
  • Cepat atau lambat kebohonganmu pasti akan terungkap.


Majas Sindiran

11. Ironi

Majas yang menyembunyikan fakta sebenarnya dengan menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir.

Contoh:

  • Suaramu bagus sekali sampai gendang telingaku mau pecah.
  • Murah sekali harga baju ini sampai-sampai aku tidak mampu membelinya.


12. Sinisme

Majas yang bersifat mencemooh suatu pikiran/ide seseorang.

Contoh:

  • Aku tidak habis pikir. Kamu sudah berkali-kali ditipu tapi masih saja percaya padanya.
  • Untuk apa aku berbuat baik kalau orang-orang selalu jahat kepadaku.


13. Sarkasme

Majas sindiran secara langsung dan paling kasar.

Contoh:

  • Hey, kamu tuli? Kenapa tidak menjawab aku?!
  • Cepat pergi, mau muntah aku melihat wajahmu!


14. Satire

Majas yang menggunakan ironi, sarkasme, atau parodi untuk mengecam atau menertawakan gagasan atau kebiasaan.

Contoh:

  • Kamu selalu pakai baju yang sama setiap hari, memangnya cuma selembar kain itu yang kamu punya dan bisa digunakan?
  • Diet apalagi? Tubuhmu saja sudah seperti tulang belulang yang dibungkus kulit selapis.



Majas Penegasan

15. Pleonasme

Majas yang menambahkan keterangan yang berlebihan pada kalimat (sebenarnya tidak diperlukan).

Contoh:

  • Ibu menambahkan madu yang manis di minumannya
  • Seluruh siswa harap segera turun ke bawah.


16. Repetisi

Majas pengulangan kata, frasa, atau klausa sebagai penegasan.

Contoh:

  • Sarah berteriak, “Jangan, jangan, tolong jangan aku.”
  • Dialah cintaku, dialah hidupku, dialah orangnya.


17. Tautologi

Majas penegasan dengan mengulang kata yang bersinonim dalam satu kalimat.

Contoh:

  • Aku tidak membutuhkan kekayaan atau rezeki yang melimpah.
  • Dia sudah lama menunggu, menanti, dan berharap kamu kembali.


18. Paralelisme

Majas pengulangan kata, frasa, atau klausa yang biasanya ada di dalam puisi (sejajar).

Contoh:

Ibuku yang selalu ku sayangi

Ibuku yang selalu ku hormati

Ibuku yang selalu ku cintai


19. Retorik

Majas yang berupa pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban.

Contoh:

  • Tahu apa mereka tentang rasa bersalah yang mencekkikku saat itu?
  • Memangnya dia pikir aku akan takut dengan hal seperti itu?


20. Klimaks

Majas yang menyatakan hal secara berturut-turut dan makin lama makin meningkat (dari hal sederhana/tidak penting ke hal yang kompleks/sangat penting).

Contoh:

  • Ratusan, ribuan, bahkan jutaan barang sudah berhasil diekspor ke Eropa.
  • Sejak SD hingga SMA dia memang selalu aktif di kelas.


21. Antiklimaks

Majas yang menyatakan hal secara berturut-turut yang makin lama menurun (dari hal kompleks/sangat penting ke hal yang sederhana/tidak penting).

Contoh:

  • Jangankan ayahnya, bahkan anak pertamanya itu pun ikut terkejut.
  • Seluruh masyarakat sudah bisa mendapatkan vaksin mulai dari kalangan atas, menengah, maupun bawah.

Nah, itu dia 21 macam majas beserta contohnya. Perlu diingat kalau masih banyak majas lain yang belum disebutkan diatas. Terus belajar untuk mengembangkan skill berbahasamu ya! Semoga bermanfaat. Semangatt 😆

Penulis: Nabila Dyah Faharani

Posting Komentar

0 Komentar