.png)
Halo, Sobat KiRa!
Apakah kalian pernah mengalami perasaan Insecure dan bahkan tidak percaya diri dalam menghadapi beberapa hal dalam kehidupan? Dan apakah kalian sedang merasakan krisis identitas atau biasa disebut dengan fase Quarter Life Crisis? Wahh, gimana jadinya yaa kalau keduanya terjadi secara bersamaan? Rumit pastinya. Tapi, tenang, kali ini Mintera akan berbagi tips untuk mengatasi Insecurity di fase Quarter Life Crisis!
Namun, sebelumnya, kita harus tahu terlebih dahulu nihh apa sih Insecurity dan Quarter Life Crisis itu? Insecure merupakan perasaan tidak percaya pada diri sendiri, merasa rendah diri, pesimis, dan pelakunya cenderung membanding-bandingkan diri dengan orang lain.
Ketika seseorang sedang merasakan insecure maka ia selalu menganggap dirinya kurang dibandingkan orang lain. Entah itu merasa kurang dari segi finansial, akademik, penampilan fisik, dan lain sebagainya. Tak sedikit pula orang yang sedang merasakan insecure tersebut merasa dirinya tidak berguna, padahal setiap orang pasti berguna dan memiliki kelebihan pada porsinya masing-masing. Dan bahkan, ada saja orang yang terlalu berlarut dalam rasa insecure-nya sehingga merasa sudah tidak memiliki harapan lagi untuk hidupnya. Padahal, kehidupan senantiasa berjalan dan yang perlu kita lakukan adalah melangkah lebih jauh ke depan untuk menjadi lebih baik serta membuang jauh-jauh perasaan insecure tersebut. Memang benar, kita tidak boleh menyalahkan orang-orang yang sedang mengalami insecure, karena kita semua juga pasti pernah mengalaminya. Dan jangan hanya menyuruhnya untuk bersyukur, tetapi juga harus kita rangkul dengan baik.
Berikutnya adalah tentang Quarter Life Crisis. Dilansir dari web psikologi.unnes.ac.id, Quarter Life Crisis merupakan suatu periode ketidakpastian dan pencarian jati diri yang dialami individu pada saat mencapai usia pertengahan 20 hingga awal 30 tahun. Pada periode ini, individu dihantui perasaan takut dan khawatir terhadap masa depannya, termasuk dalam hal karier, relasi, dan kehidupan sosial.
Sobat KiRa,
Bisa dibilang bahwa fase Quarter Life Crisis ini merupakan fase dimana kita mengalami krisis identitas. Kita akan dibuat bingung dengan pikiran-pikiran kita mengenai apa tujuan kita, apakah kita sudah menjadi seseorang yang bermanfaat atau belum, kita mau jadi apa, dan bahkan overthinking soal masa depan. Rumit banget ya jika kita mengalami fase Quarter Life Crisis ini? Karena kita akan dibuat kacau oleh pikiran-pikiran yang kita buat sendiri.
Sobat KiRa,
Pernah terbayang tidak sih, bagaimana jika kita mengalami Insecurity ketika kita sedang berhadapan dengan fase Quarter Life Crisis? Wahh sungguh perpaduan yang sangat luar biasa. Kita Insecure dengan pencapaian-pencapaian orang lain yang seusia dengan kita. Insecure kepada orang-orang yang sudah glow up dan sudah memiliki glow mindset. Sementara, diri kita masih mencari jati diri dan masih harus membuat perencanaan untuk peta kehidupan kita selanjutnya. Pada situasi tersebut kebanyakan dari kita pasti akan membanding-bandingkan diri dengan orang lain. Lalu, semakin parah deh kekacauan perasaan yang dialami.
Sobat Kira,
Mintera tadi telah membahas mengenai Insecurity dan Quarter Life Crisis yang dapat menguji mental kita. Maka dari itu, sekarang Mintera akan membagikan beberapa tips untuk mengatasi Insecurity di Fase Quarter Life Crisis. Berikut ini merupakan beberapa tipsnya yaa!
- Harus lebih mengenali diri sendiri dan memahami tujuan hidup diri sendiri.
- Membuat perencanaan peta kehidupan, agar kedepannya tidak bingung mau menjalani hidup seperti apa dan mau menggapai impian seperti apa.
- Menjadikan pencapaian-pencapain orang lain sebagai motivasi untuk mendorong diri kita agar lebih maju, bukan malah merasa rendah diri.
- Selalu merasa bersyukur atas apa yang kita miliki dan berpikir bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
- Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.Mencari lingkungan positif dan sportif yang bisa mendukung diri kita untuk terus maju.Pantang menyerah dan berani keluar dari zona nyaman.
Penulis : Silvia Prihandini Tiara Bahri
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, Sobat Kira! Gunakan bahasa yang baik dan bijaklah dalam berkomentar.
Yuk, kirim tulisan kamu ke blog Kita Literasi!