Judul : Mada
Penulis : Gigrey
Penyunting : Angel
Penerbit : Akad
Tahun terbit : 2021
ISBN : 978-623-96080-4-0
Tebal : 320 halaman
Sobat KiRa, pasti kamu nggak asing dengan nama “Mada”, kan? Pasti kamu pernah lihat atau baca ada salah satu universitas yang memakai nama ini. Nama “Mada” sendiri merupakan nama seorang tokoh besar atau Mintera sebut saja Mahapatih dari salah satu kerajaan kuno di Indonesia, yaitu Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit berdiri di akhir abad 13 dan raja pertama kerajaan ini bernama Raden Wijaya. Mada atau Gajah Mada adalah seorang Mahapatih yang terkenal dengan Sumpah Palapa. Sumpah ini berisi tentang Gajah Mada yang berjanji menyatukan wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Lalu, bagaimana dengan isi novel ini? Nah, sekarang Mintera akan menceritakan sedikit isinya ya.
Kalau dilihat dari judul, Mintera pada awalnya penasaran dengan novel ini karena dalam bayangan Mintera sosok “Mada” mungkin hanya seorang pemuda yang jatuh cinta, berwajah tampan, dan lain sebagainya. Akan tetapi, ternyata novel ini adalah novel fiksi historis yang mengangkat salah satu tokoh besar bernama Gajah Mada. Novel ini bercerita tentang seorang wartawan junior bernama Gendhis yang ditugaskan untuk meliput acara bedah buku di keraton. Sebelum ia meliput acara tersebut, ia bertemu dengan seorang pria yang tiba-tiba saja memeluknya dan pria itu bernama Armada. Beberapa hari dari acara itu, Gendhis mendapat sebuah musibah. Gendhis terbawa ombak saat berada di Pantai Parangtritis dan justru mengalami “perjalanan” ke masa lalu. Gendhis “terdampar” di masa Kerajaan Majapahit tepatnya di era kekuasaan Raja Hayam Wuruk. Terdampar di era ini, tentu saja membawa Gendhis bertemu dengan Gajah Mada.
Di novel ini bercerita bagaimana Gendhis yang awalnya hanya rakyat biasa justru menjadi istri seorang Mahapatih, ia mengalami berbagai macam peristiwa misalnya seperti Perang Bubat. Pemilihan kata dalam novel ini menurut Mintera juga menarik, membuat kita jadi tertarik saat membacanya dan seolah-olah ikut masuk ke dalam cerita tersebut. Selain itu, terlepas dari kisah fiksi di dalamnya, Sobat KiRa juga bisa mempelajari sejarah terutama Kerajaan Majapahit yang dikenal sebagai kerajaan kuno bercorak Hindu-Buddha. Alurnya yang menurut Mintera maju-mundur, tetapi justru membuat Mintera jadi paham setiap kejadian yang dialami Gendhis di masa depan justru berhubungan dengan apa yang Gendhis alami di masa Majapahit.
Jadi, apakah novel ini patut untuk dibaca? Jawaban dari Mintera, IYA! So, tunggu apa lagi? Yuk, silakan dibeli di toko buku online kesayangan Sobat KiRa ya!
Penulis: Maria Gratia Inviolata
0 Komentar
Terima kasih sudah berkunjung, Sobat Kira! Gunakan bahasa yang baik dan bijaklah dalam berkomentar.
Yuk, kirim tulisan kamu ke blog Kita Literasi!