Hari Anak Sedunia: Mari, Dengarkan Mereka dalam Menyuarakan Hak Anak!


Penulis: Karina Tri Ramadanti

 

Hari anak sedunia biasanya diperingati setiap tanggal 20 November. Hari anak sedunia ini ditetapkan pertama kali oleh PBB pada tahun 1954, sebagai tanggapan atas penderitaan anak-anak akibat Perang Dunia II. Di samping itu, pada tanggal 20 November juga bertepatan dengan disahkannya Deklarasi Hak Anak pada tahun 1959 dan diadopsinya Konvensi Hak Anak pada tahun 1989, yang merupakan perjanjian internasional tentang hak anak. Adapun tujuan dari perayaan hari anak sedunia ini yaitu supaya anak-anak bisa menyuarakan pendapatnya mengenai hak-hak mereka seperti dalam hak untuk hidup, pendidikan serta perawatan kesehatan. 

 

Hak-Hak Dasar Anak yang Harus Diperjuangkan:

Konvensi PBB tentang Hak Anak menetapkan empat hak dasar anak-anak:

  1. Hak Kelangsungan Hidup: Anak berhak untuk hidup, mendapatkan identitas, dan akses kesehatan yang baik.

  2. Hak Perlindungan: Anak dilindungi dari kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi.

  3. Hak Tumbuh Kembang: Anak berhak mendapatkan pendidikan, makanan bergizi, dan lingkungan yang mendukung pertumbuhan mereka.

  4. Hak Berpartisipasi: Anak berhak untuk menyatakan pendapat mereka dan berpartisipasi dalam pembicaraan publik.

 

Tantangan yang Dihadapi Anak-Anak di Dunia:

Dalam memperingati Hari Anak Sedunia pada tanggal 20 November, anak-anak di seluruh dunia menghadapi berbagai masalah yang sulit dan bervariasi. Beberapa masalah utama yang mereka hadapi adalah sebagai berikut:

  1. Akses Air Bersih, Udara Bersih, dan Iklim Aman: Masih banyak anak-anak yang tinggal di daerah yang rentan banjir, hingga menyebabkan mereka sulit untuk mendapatkan air bersih. Selain itu, polusi udara yang beracun di daerah industri dan perkotaan bisa berbahaya bagi anak-anak dalam menghirup udara yang bersih. Di samping itu, perubahan iklim juga telah meningkatkan berbagai bencana alam yang dapat mengancam dan mengganggu kehidupan anak-anak.

  2. Konflik Bersenjata: Anak-anak juga sering rentan terhadap eksploitasi, kekerasan, dan penelantaran karena konflik bersenjata. Hal ini menunjukkan bahwa perlindungan hak-hak anak masih menjadi masalah utama. 

  3. Masalah Kesehatan Mental: Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bunuh diri menjadi penyebab utama kematian remaja berusia 15 hingga 19 tahun. Adapun setiap tahunnya sebanyak 726.000 orang meninggal karena bunuh diri. Hal ini bisa terjadi karena menurunnya kemampuan untuk bertahan hidup di saat-saat kritis, seperti masalah keuangan, perselisihan dalam hubungan, dan lain sebagainya. 

  4. Masalah Akses Pendidikan: Data yang dikumpulkan oleh UNESCO menunjukkan bahwa sebanyak 260 juta anak tidak memiliki akses ke pendidikan, hal tersebut menunjukan bahwa akses pendidikan masih menjadi hak bagi banyak anak di seluruh dunia.

  5. Diskriminasi Gender: Anak perempuan sering menghadapi diskriminasi dalam hal akses ke pendidikan, pekerjaan, pelayanan kesehatan, dan hak hukum. Mereka juga lebih rentan terhadap kekerasan dan pelecehan, serta kurangnya kesempatan untuk berpartisipasi dalam masyarakat.

 

Bagaimana Kita Dapat Mendukung Anak-Anak di Sekitar Kita?

Hari Anak Sedunia merupakan sebuah perayaan untuk anak-anak dan mempertahankan hak-hak mereka serta memastikan masa depan yang cerah bagi generasi mendatang. Untuk itu, kita sebagai orang dewasa bisa mendukung anak-anak di sekitar kita dengan cara meningkatkan kesadaran tentang hak-hak anak, melibatkan anak-anak dalam mengambil keputusan, mendorong berbagai program pendukung anak-anak, serta bisa join bersama organisasi global seperti UNICEF yang selalu menjadi garda terdepan dalam mendukung anak-anak di seluruh di dunia.

 

Dengan melakukan hal-hal ini, Hari Anak Sedunia benar-benar dapat menjadi momentum yang kuat untuk meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan untuk memperbaiki kehidupan anak-anak di seluruh dunia.


Posting Komentar

0 Komentar